LinusBenedict Torvalds (lahir di Helsinki, Finlandia, 28 Desember 1969) adalah
rekayasawan perangkat lunak Finlandia yang dikenal sebagai perintis
pengembangan Kernel Linux. Ia sekarang bertindak sebagai koordinator proyek
tersebut.
Linux
terinsipirasi oleh Minix (suatu sistem operasi yang dikembangkan oleh Andrew S.
Tanenbaum) untuk mengembangkan suatu sistem operasi mirip-Unix (Unix-like) yang
dapat dijalankan pada suatu PC. Linux sekarang dapat dijalankan pada berbagai
arsitektur lain.
Ketika
Linus Torvalds, seorang mahasiswa Finlandia pendiam membagi-bagikan kode sumber
(source code) kernel Linux seukuran disket via internet di tahun 1991, ia sama
sekali tidak menduga bahwa apa yang dimulainya melahirkan sebuah bisnis
bernilai milyaran dolar di kemudian hari.
Ia bahkan
tidak menduga Linux kemudian menjadi sistem operasi paling menjanjikan, yang
bisa dibenamkan ke dalam server, komputer desktop, tablet PC, PDA, handphone,
GPS, robot, mobil hingga pesawat ulang alik buatan NASA.
Tidak hanya
itu, banyak maniak Linux (Linuxer) yang membeli perangkat buatan Apple dan
mengganti sistem operasinya dengan Linux. Bagi saya itu sedikit gila, mengingat
menghapus sistem operasi Mac & iPod berarti membuang duit dan menggantinya
sistem operasinya cukup sulit dibanding desktop berbasis Windows. Saat ini 20%
pangsa pasar desktop di seluruh dunia menggunakan Linux jauh di atas Machintosh
dan terus mengejar desktop Windows. Dan 12,7% server di seluruh dunia
menggunakan Linux, jauh di atas UNIX, BSD, Solaris, dan terus meningkat
menggerus pangsa pasar server Microsoft.
Saat ini
Linus meninggalkan posisi menjanjikan di perusahaan semi konduktor Transmeta
dan tinggal bersama istri dan 3 anaknya di sebuah bukit di desa di Portland,
Oregon, USA, berdekatan dengan markas Open Source Development Labs. Organisasi
nirlaba ini diawaki oleh 20-an programmer yang punya gairah hampir sama dengan
Linus. Mereka terus mengembangkan kernel Linux yang kini berukuran 290-an
MegaBytes atau melebihi 9 milyar baris kode. Linux beserta timnya menerima
masukan baris-baris kode dari seluruh penjuru dunia, menyortir, menetapkan
skala prioritas dan memasukkan gagasan paling brilian ke dalam kernel. LSD
sendiri disokong oleh puluhan raksasa IT seperti IBM, HP, Dell dan Sun, baik
dari sisi materi maupun sumber daya manusia.
Linus bukan
orang pertama yang membagi-bagikan source code karena pola ini adalah hal yang
biasa di masa awal tumbuhnya industri komputer. Tapi Linus sukses menetapkan
standar yang memaksa banyak pengembang ikut membebaskan kode sumber program
mereka, mulai dari BSD, Solaris, Suse, Java hingga Adobe.
Meski hanya
bergaji ratusan ribu dolar pertahun, Linus telah menciptakan banyak
multimilyuner dalam industri komputer mulai dari RedHat, Suse, Debian,
Mandriva, Ubuntu dan banyak developer software open source lainnya. Hampir tak
ada yang berubah dari Linus. Ketika ia datang terlambat di suatu konferensi IT,
ia bahkan tak segan-segan duduk di lantai dengan celana pendek dan
sepatu-sandal kesukaannya. Ia bahkan tidak marah tatkala memberikan pidato di
mimbar dan diinterupsi oleh beberapa programmer BSD yang maju ke depan panggung
yang mengklaim bahwa kernel BSD jauh lebih hebat ketimbang kernel Linux. Ia
bahkan tidak segan-segan memakai T-Shirt BSD yang disodorkan pemrotes dan
melanjutkan pidatonya.
Menurut
Linus, apa yang dilakukannya hanyalah untuk berbagi. Berbeda dengan Richard M
Stallman yang fanatik dengan konsep free software, Linus hanya menekankan sisi
keterbukaan (open), tak peduli apakah kemudian dalam suatu sistem operasi
bercampur program free dan proprietery.
Setiap kata-kata Linus hampir menjadi sabda di
kalangan Linuxer yang menciptakan standar nilai tertentu. Setiap publikasi,
pidato, email dab press releasenya selalu ditunggu-tunggu jutaan orang. Di sela
kesibukannya, Linus menyempatkan diri bersepeda menuruni bukit dan minum di bar
desa. Bila ada nabi dalam dunia komputer, bisa dipastikan itu Linus (dan Steve
Wozniak). Dan setannya tentu Bill Gates. [Reference: Wikipedia]
0 Comments:
Post a Comment
Comment dong.... yeah? :)